Sumenep Siap Menjadi Pionir Sekolah Rakyat

Foto: Suasana Kantor Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep (Di - updatejatim.net)

SUMENEP, updatejatim.net – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, tampil sebagai salah satu daerah yang paling siap mendukung Program Sekolah Rakyat.

Hal ini merupakan sebuah inisiatif strategis Presiden Prabowo Subianto yang diusung melalui Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI).

Program Sekolah Rakyat dirancang sebagai jawaban atas ketimpangan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.

Melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), Pemkab Sumenep telah mengusulkan Desa Patean sebagai lokasi berdirinya sekolah berbasis asrama yang terpadu dari jenjang SD hingga SMA.

Tak tanggung-tanggung, lahan seluas 5 hingga 10 hektare telah disiapkan. Pemerintah daerah memastikan seluruh dokumen legalitas dan status lahan telah rampung tanpa sengketa, tinggal menanti proses verifikasi dari Kemensos.

“Ini bukan sekadar pembangunan fisik sekolah. Ini adalah investasi jangka panjang bagi masa depan generasi muda Sumenep,” uajar Kepala Dinsos P3A, Mustangin. Senin 19 Mei 2025

Sekolah Rakyat bukan sekolah biasa, lanjut dia, Ia hadir sebagai rumah harapan bagi anak-anak yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Menurut Mustangin, Negara hadir sebagai penjamin utama, menanggung seluruh biaya pendidikan, tempat tinggal, konsumsi, hingga perlengkapan belajar. Dalam satu kamar asrama, empat siswa akan tinggal bersama dalam lingkungan yang disiplin dan kondusif.

 “Kami melihat ini sebagai jalan keluar nyata bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mengubah nasib mereka. Tidak hanya cerdas, tapi juga kuat secara mental dan terampil,” katanya.

Program ini menargetkan pembangunan di 200 titik seluruh Indonesia pada tahun 2025, dan Mustangin optimistis Sumenep akan masuk di dalamnya. Komitmen daerah, ketersediaan lahan, dan kesiapan administratif menjadi keunggulan utama dalam proses seleksi.

“Kalau bicara pemerataan pendidikan, inilah bentuk nyatanya. Kami ingin Sumenep menjadi contoh bahwa daerah terpencil pun mampu menyediakan pendidikan berkualitas yang setara,” harapnya.

Pemkab Sumenep tak memandang Program Sekolah Rakyat sebagai bantuan semata, melainkan sebagai bagian dari visi besar pembangunan manusia.

“Dalam jangka panjang, diharapkan generasi lulusan Sekolah Rakyat mampu kembali membangun daerah asal mereka, membawa perubahan dari dalam masyarakat,” tutupnya.(DieBM)