SUMENEP, updejatim.net– Kehadiran pengemis dan pengamen yang datang silih berganti saat ngabuburit di Taman Tajamara, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur membuat masyarakat merasa tidak nyaman. Fenomena ini semakin marak selama bulan Ramadan, terutama di kawasan strategis yang menjadi pusat kuliner dan lokasi buka bersama.
Taman Tajamara menjadi salah satu destinasi favorit warga untuk menikmati waktu menjelang berbuka puasa. Selain itu, keberadaan kuliner dari UMKM lokal turut menjadi daya tarik, sama seperti kawasan Taman Potre Koning yang juga ramai pengunjung.
Namun, banyaknya pengemis yang meminta-minta secara bergiliran, bahkan di saat masyarakat tengah menikmati makanan berbuka, menimbulkan keresahan.
“Kadang saat buka puasa, pengemis masih meminta. Meskipun saya tidak mau memberi, mereka tetap menunggu lama, sehingga akhirnya saya merasa tidak enak dan memberikan uang,” ungkap seorang warga yang enggan disebut namanya, Rabu 19 Maret 2025
Sementara itu, Plt Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos P3A Sumenep, Tri Budi Hastuti menegaskan akan memperketat pengawasan dan menertibkan keberadaan gelandangan, pengemis, serta pengamen yang berkeliaran di ruang publik, khususnya selama Ramadan.
“Keberadaan pengemis musiman masih ditemukan di beberapa titik, bahkan jumlahnya meningkat saat Ramadan,” ujar.
Pihaknya akan mengintensifkan pemantauan di titik-titik keramaian, termasuk lokasi penjualan takjil, guna mencegah aktivitas mengemis yang dinilai mengganggu kenyamanan masyarakat.
“Bulan Ramadan menjadi kesempatan bagi mereka untuk mengemis. Fenomena ini terjadi setiap tahun, terutama di area yang ramai seperti taman dan pusat kuliner,” tambahnya.
Pihak Dinsos berharap upaya ini dapat menciptakan suasana ngabuburit yang lebih nyaman bagi masyarakat Sumenep tanpa gangguan dari pengemis musiman.