Manding Distrik Festival 2025 Resmi Dibuka, Perayaan Budaya dan Ekonomi Lokal Menggema di Sumenep

Foto: Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, H. Moh. Iksan saat foto bersama usai membuka acara Manding Distrik Festival 2025 (Di - updatejatim.net)

SUMENEP, updatejatim.net – Manding Distrik Festival 2025 resmi dibuka dengan semarak, menandai dimulainya rangkaian perayaan budaya selama 15 hari penuh di Lapangan Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Festival tersebut akan berlangsung hingga 1 Juni mendatang, mengusung tema ‘semangat pelestarian dan pemberdayaan lokal’.

Plt Camat Manding, Siswahyudi Bintoro, menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi semua pihak yang terlibat dalam acara Manding Distrik Festival 2025.

“Kami ingin Manding dikenal sebagai pusat dinamika budaya, bukan sekadar wilayah administratif. Ini kebanggaan warga yang hidup,” ujarnya. Senin 19 Mei 2025

“Dengan antusiasme masyarakat dan semangat gotong royong, Manding Distrik Festival 2025 menjadi panggung kebudayaan sekaligus motor penggerak ekonomi yang memberi warna baru bagi Sumenep dan Madura secara luas,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, H. Moh. Iksan. Mengatakan dengan pemukulan gong menjadi momen penanda dimulainya rangkaian acara yang sarat akan nilai seni, budaya, dan kebersamaan.

“Ini ruang kolektif untuk mengenalkan budaya, menggerakkan ekonomi rakyat, dan mempererat kebersamaan,” ujarnya.

anding Distrik Festival tahun ini, lanjut dia, tampil lebih atraktif dan inklusif. Ribuan pengunjung disambut penampilan spektakuler dari grup musik tradisional Tongtong Pangeran Soengenep yang membuka hajatan akbar dengan denting ritmis dan atraksi enerjik.

“Tak hanya suguhan seni, festival juga menghadirkan pasar malam yang meriah. Lampu warna-warni, wahana permainan, serta aroma jajanan khas seperti kaldu kokot dan sate Madura menambah semarak suasana dan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung, terutama keluarga,” jelasnya.

Bagi pelaku UMKM, Manding Distrik Festival menjadi wadah strategis mempromosikan produk lokal. Beragam hasil kerajinan dan kuliner tradisional dipamerkan, membuka peluang ekonomi kreatif yang berakar pada kearifan lokal.(DieBM)