Kasus Stroke di Sumenep Terus Meningkat, Pemkab Minta Masyarakat Lebih Waspada

Foto : Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes P2KB Sumenep, Ahmad Syamsuri

SUMENEP, updatejatim.net – Kasus stroke di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep menyatakan, kondisi ini kini menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

Berdasarkan data per 25 April 2025, tercatat sebanyak 341 penderita stroke di Sumenep, dengan rincian 178 pasien laki-laki dan 168 pasien perempuan. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes P2KB Sumenep, Ahmad Syamsuri, mengatakan mayoritas pasien mengalami kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh.

“Kebanyakan kelumpuhan terjadi di sisi kiri, baik kaki maupun tangan,” jelas Syamsuri saat dikonfirmasi, Senin 28 April 2025.

Syamsuri mengungkapkan, stroke kini tidak lagi hanya menyerang usia lanjut, tetapi juga mulai menyerang kalangan muda.

“Dulu rata-rata usia penderita di atas 45 tahun. Namun sekarang, sudah ada remaja berusia 17 tahun yang mengalami stroke, meskipun jumlahnya masih sedikit,” katanya.

Menurut Syamsuri, tingginya angka kasus stroke di Sumenep dipicu oleh rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan, khususnya dalam mengontrol tekanan darah tinggi.

“Hipertensi banyak terjadi karena masyarakat kurang sadar pentingnya pemeriksaan rutin. Mereka jarang memeriksakan tekanan darah atau memeriksa kondisi kesehatan ke puskesmas maupun rumah sakit,” tegasnya.

Sebagai langkah pencegahan, Dinkes P2KB mengimbau masyarakat untuk rutin memeriksakan tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah.

“Minimal dua minggu sekali atau sebulan sekali melakukan pemeriksaan. Semua layanan kesehatan dasar ini sudah gratis,” tambah Syamsuri.

Ia juga menekankan pentingnya pemeriksaan dan terapi rutin bagi pasien stroke untuk mempercepat proses pemulihan.

“Stroke bisa disembuhkan, tetapi tidak sepenuhnya. Rata-rata tingkat kesembuhannya sekitar 70–80 persen. Ada yang pulih dalam waktu tiga bulan, namun ada juga yang butuh waktu hingga setahun,” paparnya.

Sebagai informasi, jumlah kasus stroke di Kabupaten Sumenep tercatat mencapai 550 kasus pada tahun 2024, sementara pada 2023 jumlahnya mencapai 3.702 kasus, jauh lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya mencatat 193 kasus (120 laki-laki dan 73 perempuan).