OPINI, updatejatim.net – Jurnalisme bukan sekadar menulis berita atau mengulas fakta. Wartawan adalah dunia yang menuntut lebih dari sekadar hobi. Tapi, menuntut ketajaman berpikir, keberanian bersuara, dan komitmen terhadap kebenaran.
Namun, di era digital yang serba cepat, di mana siapa saja bisa menjadi “wartawan” hanya dengan satu klik, pertanyaannya menjadi semakin relevan: apakah jurnalisme masih dianggap sebagai profesi serius, ataukah hanya sekadar aktivitas selingan bagi siapa saja yang memiliki opini?
Menulis, mengkritisi, dan menyuarakan realitas sosial memang bisa menjadi hobi yang menyenangkan. Banyak orang menganggapnya sebagai bentuk ekspresi diri dan refleksi pikiran.
Tetapi jika jurnalisme hanya sekadar hobi, apa yang membedakannya dengan menulis di media sosial atau blog pribadi? Wartawan sejati bekerja bukan sekadar karena kecintaan pada kata-kata, tetapi karena kesadaran bahwa informasi adalah kekuatan, dan kekuatan itu harus dikelola dengan integritas serta tanggung jawab.
Kemunculan media sosial telah mengubah lanskap informasi secara drastis. Kini, setiap orang memiliki akses untuk menulis, membagikan berita, bahkan melakukan “investigasi” sendiri. Batas antara wartawan profesional dan warga biasa semakin kabur.
Di sinilah letak perbedaannya: jurnalisme sejati bukan hanya soal menyampaikan informasi, tetapi juga memastikan validitas, menggali kebenaran, dan menghadirkan perspektif yang berimbang.
Jika jurnalisme hanya diperlakukan sebagai hobi, maka ia berisiko kehilangan esensinya. Informasi bisa menjadi liar, subjektif, dan rentan terhadap manipulasi.
Jurnalisme bukan sekadar soal menulis, tetapi juga mempertanggungjawabkan apa yang ditulis. Bukan sekadar berekspresi, tetapi juga memahami dampak dari ekspresi itu sendiri.
Lalu, apakah cukup menjadi wartawan hanya karena hobi? Ataukah jurnalisme harus lahir dari panggilan jiwa? Jawabannya ada pada seberapa besar seseorang memahami makna jurnalisme itu sendiri. Jika menulis hanya untuk bersenang-senang, mungkin cukup disebut hobi.
Tetapi jika menulis adalah jalan untuk mencari dan menyampaikan kebenaran, maka jurnalisme bukan sekadar aktivitas, namun adalah sebuah misi.
*Oleh
Adi Pranoto, M.Ap
(Pemred updatejatim.net)