Generasi Sumenep Hijau Deklarasikan Dukungan untuk Pasangan FINAL dalam Pilkada Sumenep 2024

Kiai Ali Fikri BACABUP dengan Ketua Generasi Sumenep Hijau Mohammad Nor beserta aktivis saat deklarasi di Java In Caffe and Resto.
Sumenep, Updatejatim.net – Perkumpulan pemuda dan mahasiswa lintas kampus yang tergabung dalam Generasi Sumenep Hijau menyatakan dukungan resmi mereka untuk pasangan Kiai Ali Fikri dan KH. Unais Ali Hisyam (FINAL) dalam Pilkada Sumenep 2024.

Deklarasi tersebut disampaikan oleh Mohammad Nor, Ketua Generasi Sumenep Hijau, dalam sebuah acara yang dihadiri oleh pengamat politik, rekan media, serta berbagai elemen masyarakat setempat.

Dalam deklarasi tersebut, Ketua Generasi Sumenep Hijau menekankan beberapa isu penting yang menjadi perhatian mereka dan diharapkan dapat menjadi fokus pasangan (FINAL) jika terpilih nanti.

“Pada hari ini kami deklarasikan dukung penuh pasangan (FINAL) dengan menitipkan enam point tentang beberapa hasil kajian kami,” kata Mohammad Nor Ketua Generasi Sumenep Hijau, pada 10 September 2024.

Berikut adalah hasil kajian yang disampaikan:
1. Meminta perhatian serius terhadap ketimpangan pembangunan antara daratan dan kepulauan.

2. Mengingatkan perlunya menjaga keseimbangan ekosistem, serta menyoroti beberapa kegiatan yang selama ini dianggap merugikan lingkungan dan keberlanjutan.

3. Menuntut perbaikan terutama dalam hal figur guru yang harus mendahulukan kesetaraan dan kemanusiaan.

4. Mendesak agar APBD digunakan secara lebih efektif untuk kepentingan rakyat.

5. Berharap agar BUMD memiliki SDM yang berkualitas dan bertanggung jawab untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumenep.

6. Menegaskan bahwa petani dan nelayan harus menjadi prioritas utama dalam setiap program dan kebijakan pemerintah.

Mohammad Nor, berharap bahwa deklarasi ini dapat membawa perubahan positif bagi Sumenep. Mereka mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung pasangan FINAL dalam upaya mewujudkan Sumenep yang lebih baik.

Sementara itu, Kiai Ali Fikri, bakal calon Bupati Sumenep 2024, mengatakan bahwa sangat penting melibatkan kalangan intelektual dalam upaya membangun Sumenep. Serta bertekad untuk memastikan bahwa kepemimpinannya akan didasarkan pada keterbukaan dan kerja sama, menghindari praktik otoriter yang dapat merugikan kepentingan publik.

“Ketika saya nanti menjabat, pasti membutuhkan kontrol. Pada intinya, saya tidak ingin menjadi Fir’aun, kita perlu diskusi serta menyamakan persepsi agar bisa bernafas bersama,” ucapnya dengan optimis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *