Sumenep, Updatejatim.net – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, KH Muh. Ali Fikri dan KH Muh. Unais Ali Hisyam, memperkenalkan gagasan inovatif untuk pembentukan Komite Anti Korupsi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Inisiatif ini diungkapkan dalam acara “Kiai Menjawab” yang diadakan oleh Generasi Sumenep Hijau (GHS) di Tabun Edu Culture Art, Desa Aeng Panas, Kec. Pragaan, pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Dalam forum yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, KH Ali Fikri menekankan sebuah perubahan dengan langkah memperkuat pengawasan terhadap praktik korupsi. Karena, praktik politik dan demokrasi transaksional menjadi ancaman serius bagi kemajuan Sumenep.
“Khawatirnya jika pemimpin masih mengandalkan dukungan finansial dari investor, yang berpotensi merugikan masyarakat,” tuturnya.
Selain itu, Ketua DPC PPP Sumenep ini mengatakan bahwa jual beli jabatan dalam pemerintahan sering kali menjadi pemicu munculnya korupsi. Menyikapi permasalahan ini, pasangan FINAL berkomitmen untuk membentuk Komite Anti Korupsi sebagai langkah dalam meningkatkan pengawasan terhadap pejabat dan keuangan daerah.
“Kepemimpinan seharusnya berlandaskan prestasi, bukan transaksi. Maka dari itu, tujuan komite ini untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas di semua tingkatan pemerintahan,” kata KH Ali Fikri dengan tegas.
Sementara, Calon Wakil Bupati, KH Unais, menambahkan bahwa jika terpilih, mereka akan fokus pada pembangunan berbasis prestasi serta menekankan pentingnya menciptakan pola kerja terukur bagi pejabat.
“Kenaikan jabatan bagi pejabat di kepulauan akan didasarkan pada kinerja, bukan transaksi. Dengan sistem ini, kita dapat memastikan bahwa pemimpin benar-benar memiliki kapasitas dan komitmen untuk memajukan daerah,” paparnya.
Gagasan pembentukan Komite Anti Korupsi ini mendapat sorotan dan apresiasi dari berbagai pihak. Aswedi, pengamat kebijakan publik Sumenep berharap pasangan FAHAM juga memiliki komitmen yang sama dalam melawan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
“Komitmen anti korupsi dari pasangan FINAL menunjukkan keseriusan dalam membawa perubahan menuju pemerintahan yang lebih bersih dan transparan.” ucapnya
Dengan langkah berani ini, pasangan FINAL menunjukkan tekad mereka untuk membawa Sumenep menuju era baru pemerintahan yang bersih, transparan, dan berprestasi.
“Seperti pepatah, jika ikan mati, yang busuk dulu adalah kepala. Jika pemimpin menjadi teladan, maka bawahan akan mengikuti,” pungkas Aswedi.