Sumenep, Updatejatim.net – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar aksi pelestarian alam dengan menanam 2.230 bibit tanaman dalam rangka memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2024, pada Selasa, 5 November 2024.
Aksi pelestarian tersebut terdapat dua target lokasi yaitu, tanaman ringan bertempat di Taman Adipura. Sedangkan jenis tanaman yang berat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kecamatan Batuan pada Kamis, 28 November 2024 daerah setempat.
Penanaman ribuan bibit ini mencakup berbagai jenis tanaman, termasuk bunga melati, anggrek, dan flamboyan yang dipilih sebagai simbol kecintaan terhadap puspa nasional.
Kepala DLH Sumenep, Arif Susanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata cinta terhadap puspa dan satwa sekaligus langkah penting dalam program penghijauan di Sumenep.
“Pelestarian ini diharapkan dapat menjaga kualitas oksigen dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Selain penanaman, kami juga melepas puluhan burung perkutut,” ujar Kepala DLH Sumenep, Arif Susanto pada Selasa, 5 November 2024.

Lebih lanjut, Arif juga mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta dalam aksi tanam pohon, dengan target satu orang menanam dua hingga tiga pohon. Sebagai bentuk pencegahan bajir, polusi udara, serta memberikan dampak keseimbangan ekosistem dalam jangka panjang.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Plt. Bupati Sumenep, Dewi Kholifah, yang menekankan pentingnya langkah kecil dalam menjaga keberlanjutan flora dan fauna.
Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa ancaman kepunahan beberapa spesies, seperti burung jambul kuning di Kepulauan Masalembu, kucing busok di Pulau Raas dan ayam bekisar di Pulai Kangian untuk tetap di jaga.

“Melindungi puspa dan satwa bukan hanya soal pelestarian, tetapi juga tanggung jawab kita untuk menjaga alam dan menghasilkan oksigen yang berkualitas,” ungkap Dewi.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya melestarikan tanaman dan satwa endemik serta menjaga keseimbangan ekosistem di Sumenep.