Disbudporapar Kabupaten Sumenep Lestarikan Budaya dan Sejarah Dalam Peringatan Hari Jadi ke-755.

Kepala Disbudporapar, Moh. Ikhsan saat pembacaan laporan dalam peringatan Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-755.

Sumenep, Updatejatim.net – Kepala Disbudporapar tekankan upaya pelestarian budaya dan sejarah lokal dalam perayaan Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-755 yang digelar di depan stadion karapan sapi pada Minggu 27 Oktober 2024 (malam).

Acara tersebut mengusung tema Ke’ Rangke’ Kakonengan, bermakna “bergandeng tangan, saling merangkul, dan bersatu,” dengan melibatkan tak kurang dari 550 pelaku seni dan budaya.

Kepala Disbudporapar, Mohammad Iksan, menyampaikan bahwa perayaan hari jadi tahun ini melibatkan seratus penari kolosal, lima kereta kencana, dan lima grup musik tong-tong khas Madura dalam rangkaian prosesi penobatan Arya Wiraraja serta kirab budaya.

“Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Kemajuan Kebudayaan,” kata Moh. Ikhsan saat pembacaan laporan pada Minggu 27 Oktober 2024 (malam).

Penampilan berbagai tarian khas Sumenep, salah satunya tari Muang Sangkal.

Lebih rinci Iksan, menjelaskan bahwa acara tersebut menjadi wujud apresiasi Pemerintah Kabupaten Sumenep terhadap warisan budaya dan sejarah yang ada di ujung timur Pulau Madura.

“Kami ingin meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan Sumenep melalui Prosesi dan Pawai Budaya Tahun 2024 ini,” jelasnya.

Sementara, Plt. Bupati Sumenep, Dewi Khalifah, turut menyampaikan apresiasi kepada ribuan masyarakat yang hadir menyaksikan prosesi. Menurutnya, antusiasme masyarakat adalah bukti nyata kecintaan terhadap sosok Arya Wiraraja yang menjadi tonggak berdirinya Kabupaten Sumenep 755 tahun silam.

“Pergelaran ini menjadi pengingat bahwa Arya Wiraraja adalah tokoh yang merintis kejayaan Kabupaten Sumenep. Kehadiran masyarakat yang begitu besar menunjukkan bahwa mereka bersama pemerintah memiliki pandangan yang sama dalam mengenang sejarah Sumenep,” ungkap Dewi Khalifah.

Prosesi ini mengukuhkan kembali semangat persatuan masyarakat Sumenep dalam menjaga nilai-nilai luhur dan sejarah daerah, menumbuhkan kebanggaan akan tradisi, dan melestarikan kebudayaan yang telah berlangsung sejak Arya Wiraraja diangkat sebagai adipati pada 31 Oktober 1269.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *