Sumenep, Updatejatim.net – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sumenep, Rahman Riadi, diduga enggan ditemui oleh wartawan yang ingin meminta keterangan terkait pelayanan publik di kantornya.
Hal tersebut dibuktikan oleh media updatejatim.net dengan mendatangi langsung kantor DPMPTSP untuk konfirmasi soal perizinan Mr. Ball setelah rekan tim wartawan lainnya datang kesana, pada Kamis, 14 November 2024.
Namun, alih-alih mendapatkan akses informasi, updatejatim.net justru mendapati jawaban yang sama dari seorang resepsionis bahwa Kepala Dinas sedang tidak berada di tempat.
“Pak Kadis sedang keluar, mas,” ujar salah satu petugas kepada updatejatim.net, pada Kamis, 14 November 2024 (siang).
Tidak hanya sekali, upaya wartawan untuk menemui Rahman Riadi sudah dilakukan beberapa kali. Bahkan, ketika dicoba dihubungi melalui aplikasi WhatsApp, Rahman menjawab singkat bahwa dirinya sedang rapat.
“Saya lagi rapat, mas,” ucapnya melalui pesan singkat.
Namun, berdasarkan pantauan di lokasi, Rahman Riadi diketahui berada di ruangannya saat jurnalis datang. Kejadian serupa sudah terjadi lebih dari tiga kali, mengindikasikan adanya sikap yang kurang terbuka terhadap media. Hal ini pun menimbulkan kekecewaan dari para jurnalis yang merasa dihalang-halangi dalam menjalankan tugasnya untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Sikap Kepala Dinas yang terkesan menghindar ini dinilai bertentangan dengan semangat tagline Kabupaten Sumenep, “Bismillah Melayani,” yang mengusung pelayanan publik yang terbuka dan transparan.
Sebagai pejabat publik, Rahman diharapkan bisa memberikan contoh yang baik dalam keterbukaan dan pelayanan, termasuk kepada insan pers yang merupakan bagian penting dalam mendukung demokrasi serta keterbukaan informasi.
Upaya untuk kembali menghubungi Rahman Riadi terus dilakukan dalam kurun waktu 4×24 jam. Namun, saat dihubungi lagi, ia hanya menjawab singkat.
“Maaf, beritanya tentang apa ya? Biasanya kalau terkait adv (advertorial), saya selalu menghubungi medianya,” ungkap Rahman dengan singkat.
Sikap ini pun menuai kritikan dari berbagai pihak, terutama kalangan jurnalis yang merasa seharusnya seorang pejabat publik bersikap terbuka dan siap melayani, sesuai dengan komitmen Kabupaten Sumenep dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.