Banjir Parah Rendam Dusun Patean Selatan Sumenep, Warga Tak Bisa Memasak dan Masih Menanti Bantuan

Foto: Rumah dan Jalan Penghubung Pamekasan Sumenep terendam banjir (Di - updatejatim.net)

SUMENEP, updatejatim.net – Banjir dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa merendam puluhan rumah warga di Dusun Patean Selatan, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Akibat banjir, air masuk hingga ke dapur warga, membuat aktivitas memasak lumpuh total. Sejak pagi, warga terpaksa membeli makanan di warung sekitar.

“Air sudah masuk sejak subuh dan sampai sekarang masih tinggi. Warga tidak bisa masak karena dapur tergenang. Sejak pagi kami hanya mengandalkan makanan dari warung,” kata Yono, warga setempat. Rabu 14 Mei 2025

“Belum ada bantuan dari pemerintah. Kalau air belum surut sampai besok, warga bisa kesulitan mencari makan, ada sebagian warga pesan online” tuturnya.

Ia mengatakan, pihaknya mengharapkan bantuan segera datang, paling tidak sembako dan makanan siap saji,” ucapnya.

Pihaknya menyebut banjir kali ini adalah yang paling parah dalam beberapa tahun terakhir. Biasanya, genangan di wilayah itu cepat surut, namun tahun ini debit air meningkat drastis.

“Sumenep memang langganan banjir, tapi kali ini airnya luar biasa tinggi. Masyarakat sudah berkali-kali meminta solusi pencegahan, tapi hasilnya nihil. Tahun ini paling parah,” tegasnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, membenarkan adanya banjir yang melanda kawasan permukiman warga. Ia juga mengungkap dampaknya terhadap arus lalu lintas utama.

“Jalur penghubung antara Pamekasan dan Sumenep lumpuh selama beberapa jam karena genangan cukup deras. Banyak pengendara, terutama sepeda motor, tidak bisa melintas,” jelas AKP Widiarti.

Menurutnya, luapan air terjadi akibat curah hujan yang sangat tinggi dan sistem drainase yang tidak mampu menampung volume air.

“Air naik sangat cepat. Demi keselamatan pengguna jalan, kami lakukan pengalihan arus menuju Kecamatan Lenteng,” tambahnya.

AKP Widiarti mengimbau warga agar tidak nekat menerobos jalur yang tergenang, khususnya di wilayah rawan seperti Saronggi.

“Keselamatan adalah yang utama. Gunakan jalur alternatif dan ikuti arahan petugas di lapangan,” pungkasnya.

Situasi saat ini masih belum stabil. Warga berharap perhatian dan respon cepat dari pemerintah daerah untuk segera menyalurkan bantuan, serta melakukan langkah konkret dalam pencegahan banjir ke depan.(DieBM)