SUMENEP, updatejatim.net – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, resmi merampungkan proses harmonisasi antara hasil pembahasan komisi-komisi dengan penjelasan Bupati terkait penggunaan anggaran oleh masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dalam laporan hasil harmonisasi tersebut, DPRD menemukan adanya dinamika fiskal yang menarik perhatian publik dan pemangku kebijakan.
Salah satu temuan penting adalah adanya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) sebesar Rp259,79 miliar, yang justru menunjukkan kontras dengan realisasi Pembiayaan Netto yang mencapai Rp441,24 miliar. Perbedaan signifikan ini menghasilkan selisih defisit sebesar Rp181,45 miliar.
Meski mengalami defisit, DPRD menilai kondisi tersebut lebih sehat dibandingkan tahun anggaran sebelumnya yang mencatat SILPA sebesar Rp411,54 miliar. Hal ini dinilai sebagai indikator perbaikan dalam pengelolaan keuangan daerah.
“Secara umum, tren fiskal kita mengarah ke perbaikan. Meskipun masih ada defisit, jumlahnya jauh lebih terkendali dan mencerminkan efisiensi anggaran,” kata Ketua DPRD Sumenep, H. Zainal Arifin. Selasa 3 Juni 2025
Ia menegaskan, pentingnya Pemerintah Daerah untuk fokus pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa membebani masyarakat secara langsung.
Menurutnya, strategi peningkatan PAD harus dilakukan secara bijak, inovatif, dan terukur, bukan dengan menambah pungutan atau retribusi yang membebani rakyat.
“Pemerintah perlu menggali potensi daerah secara cerdas dan terarah. Kreativitas dan inovasi menjadi kunci, bukan sekadar memperbanyak beban kepada masyarakat,” tegasnya.
Dalam laporan yang sama, DPRD juga mencatat adanya kenaikan PAD sebesar 1,84 persen dibanding tahun sebelumnya. Selain itu, capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang memperoleh predikat ‘Sangat Berhasil’ serta raihan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk kedelapan kalinya berturut-turut, turut diapresiasi.
“Ini adalah pencapaian yang patut dibanggakan. Namun, kita tidak boleh lengah. Pemerintah harus menindaklanjuti berbagai rekomendasi Banggar agar manfaat pembangunan benar-benar terasa oleh seluruh lapisan masyarakat,” ucapnya.
Ia juga mengajak seluruh elemen Pemerintah Daerah untuk menjaga stabilitas fiskal serta terus menggali potensi lokal yang selama ini belum tergarap maksimal.
“Saatnya mengeksplorasi kekayaan daerah dengan cara-cara baru yang inovatif. Tujuannya jelas: meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara langsung dan merata,” pungkasnya.(DieBM)